Sabtu, 16 April 2011

Blog Fotografy dan Jurnalistik Doyohan Ady: DOYOHAN PHOTOGRAFY

Blog Fotografy dan Jurnalistik Doyohan Ady: DOYOHAN PHOTOGRAFY

Selasa, 12 April 2011

DOYOHAN PHOTOGRAFY



















FOTO : TEMPAT DI PANTAI ANCOL JAKARTA














FOTO : DI TAMAN KUPU-KUPU BOGOR.







FOTO : BULB

Senin, 24 Januari 2011

Jakarta Stop Aids 2010 . ( Penulis saya)


FOTO : Google


“Stop Aids…! Stop Aids..! Stop Aids..!”
Gemuruh seruan tersebut terdengar dalam kampanye pencegahan HIV/AIDS di lapangan monas bulan November lalu oleh sekitar 700 pelajar SMP dan SMU. Kampanye bahaya HIV / AIDS bertajuk Jakarta Stop AIDS (JSA) 2010 ini merupakan yang keduakali diselenggarakan dan merupakan hasil kerja sama strategis antara PT Unilever Indonesia Tbk melalui Yayasan Unilever Indonesia (YUI), dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta, Dinas Pendidikan, dan Dinas Kesehatan.

JSA 2010 bertema “Universal Access and Human Rights” membawa pesan untuk berbagi kepada semua remaja dan menyediakan akses seluas-luasnya tentang bahaya HIV / AIDS ke teman-teman sekolah.

JSA 2010 diawali dengan pelepasan fun bike dan fun walk berkeliling lapangan monas. Sebanyak 200 siswa-siwi yang tergabung dalam duta Jakarta stop Aids juga melakukan atraksi tarian dan membentuk sebuah pita lambang HIV /AIDS di depan halaman monas, sementara beberapa remaja dan pelajar membentangkan kertas sepanjang dua meter untuk tandatangan bagi masyarakat yang peduli bahaya Aids serta dimeriahkan J-flow dan Indonesia youth Regeneration.

Sejak di luncurkan tahun 2009, JSA berhasil merangkul 24.221 anggota terdiri dari 24.000 lebih siswa-siswi dan 62 guru yang hingga akhir oktober 2010 total jumlah orang mengikuti sosialisasi bahaya AIDS dan narkoba telah bertambah mencapai 40.000 siswa-siswi dan 100 guru, yang tersebar di berbagai sekolah seperti SMU 25, SMKN 38, SMU 4, SMP 94, SMP 60 dan masih banyak sekolah lainnya.

“Senang banget bisa ikutan acara ini karena aku bisa tahu bahayanya HIV / AIDS dan banyak banget manfaatnya” kata Maula, siswi SMKN 38 Jakarta.

Sebagaimana dituturkan Sinta Kaniawati, GM Yayasan Unilever Indonesia bahwa kesehatan merupakan parameter kualitas hidup sehat bagi seluruh lapisan masyarakat. Untuk mendapatkan kualitas hidup yang baik diperlukan pengetahuan dan implementasi pola hidup bersih dan sehat. Dan “virus positif” ini ditularkan melalui kegiatan-kegiatan di sekolah-sekolah yang ada di Jakarta dengan tujuan memberikan edukasi bahaya HIV/ AIDS.

“Sebagai generasi muda, para siswa duta JSA memiliki peranan penting dalam mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS dan perlunya menjaga perilaku hidup sehat serta menularkan "virus positif" ke teman-temannya agar terhindari dari HIV/AIDS.” Ujar Sinta.

Pernyataan tersebut mungkin sangat berdasar karena menurut data Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta tahun 2010. Dari data itu jumlah orang terinfeksi HIV-AIDS menurut faktor resiko mencapai angka lebih dari 49 persen disebabkan pemakaian jarum suntik (IDU) secara bergantian oleh para pengguna narkoba, 47 persen disebabkan karena perilaku seks bebas, dan sisanya sebanyak 2 persen disebabkan perilaku seks menyimpan, perinatal (1 persen), dan transfusi darah (1 persen). Dan rata-rata penderita HIV dan AIDS tersebut berusia muda, 19-25 tahun! So, let's Stop HIV and AIDS.

Penulis : ( Adie Handoyo )

J-FLOW Peduli... ( Penulis saya)


FOTO : Google

J-Flow alias Joshua Matulessy, anak muda satu ini adalah salah satu penebar virus, selain "virus positif" untuk mengcounter bahaya HIV/AIDS pemilik lagu "Wow" ini juga penebar virus nasionalisme gaya anak muda.

Baginya, anak muda adalah energi bangsa, penuh dengan segala kekuatan, dan mereka belum banyak diisi dengan hal-hal yang aneh, serta memiliki motivasi dan ambisi tinggi. Makanya penting untuk menjadikan agar ambisi untuk kepentingan pribadi menjadi berguna bagi kepentingan banyak orang. Salah satunya menularkan "virus positif" itu.

Di acara Jakarta Stop AIDS (JSA) 2010, J-flow manggung mengenakan kaos putih seperti lainnya dengan pita symbol AIDS di dadanya. Baginya, AIDS harus menjadi kepedulian bersama termasuk dirinya yang sangat peduli dengan bahaya HIV/AIDS.

"Untuk anak muda sekarang supaya tahu bahayanya HIV/AIDS itu dengan channel yang paling efektif itu seperti media, hiburan, film, musik, seminar. Karena semua itu berhubungan dengan anak muda jadi pasti anak muda mesti mengerti dan punya rasa ingin tahu HIV/AIDS itu." Kata pembawa acara Provocative Proactive di salah satu stasiun TV ini.

J-Flow mengakui bahwa pada dasarnya dia memang menyukai kegiatan penyuluhan tentang bahaya HIV AIDS, karena itu dia telah bergabung di Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) selama 10 tahun terakhir.

Bersama rekan-rekan di YCAB, J-Flow langsung terjun ke lapangan seperti sekolah, rumah sakit yang ada penderita HIV AIDS memberikan penyuluhan dan informasi supaya mereka menjauhi barang-barang haram seperti narkoba.

Kepedulian terhadap anak-anak muda membuat J-Flow senang bisa juga berkomunikasi dengan mereka apalagi dengan berhubungan dengan HIV AIDS. Dia merasa sangat excited untuk mengajak semua anak-anak muda menjauhi narkoba dan free sex.

Di acara JSA, J-Flow juga sudah dilibatkan sejak awal, artinya ini adalah untuk kedua kalinya. Baginya keterlibatan dalam JSA ini sangat menyenangkan karena pada dasarnya memang ia menyukai komunikasi dengan banyak orang. Karena itulah ia kuliah ambil jurusan ilmu komunikasi.

Soal job dia juga nnggak sembarang pilih, kalau sesuai dengan job yang di inginkan pasti dia akan terima job itu. Seperti ketika ia terima tawaran job untuk jadi host sebuah acara di stasiun tv swasta. Soal karir kedepan, rupanya ia sudah memilih music sebagai jalan hidup. "Gue pilih musik karna musik itu jalan hidup gue," katanya, sebab dengan music ia bisa menyampaikan pesan kepada banyak orang dimanapun,

"Pesen gue jangan menjauhi orang yang menderita aids. Memang orang yang belum kenal orang kena aids pasti akan takut, tapi kalo udah kenal dengan penderita aids pasti nggak takut, karena semakin kenal dan tahu orang penderita aids, pasti mengerti apa yang penderita itu rasakan." Katanya.

Penulis : ( Adie Handoyo )

Rumah Robot Pertama di Dunia... (Penulis saya)




Hey Bro N Sis, ngomong-ngomong soal robot nih, kalian pada suka nggak dengan dunia robot? Kalau kalian pengen banget tahu asal-usul pembuatan robot dari yang termudah sampai yang tersulit, datang aja ke rumah robot yang didirikan oleh World Robotic Explorer bertempat di Mall thamrin city lantai 2.

Nanti di tempat itu kalian banyak banget edukasi dan pengetahuan yang diserap tentang belajar cara membuat robot. Memang kalau orang awam pasti berfikir cara membuatnya itu sulit, tapi di rumah robot ini akan di berikan pembelajaran mulai dari nol dan juga usia untuk dibolehkan dari umur 3 tahun hingga dewasa.

World Robotic Explorer ini baru launching tanggal 11 Desember 2010 lalu dan pendirinya oleh Jully Tjindrawan dan juga rumah robot ini satu-satunya di Indonesia dan terlengkap, terbesar, juga modern di dunia dan juga mendapat rekor muri, lho.

Di area seluas kurang lebih 2400m2 pengunjung juga bisa menemukan pengalaman baru dan menarik. Di rumah robot menampung 255 pengunjung, juga di rumah robot banyak banget fasilitasnya seperti ; pertama, creativity area untuk pengunjung bisa menumpahkan semua ide kreatif yang dimiliki untuk mewujudkan sebuah robot dan juga tersedia perlengkapan dan peralatan seperti kerangka-kerangka robot.

Kedua, workshop untuk belajar perakitan robot, juga tersedia 24 PC meja dan kursi, infocus, white board, peralatan perakitan robot dan modul pembelajaran.

Ketiga, Lab yang terdiri dari 2 lab yaitu lab productions dan lab design yang berfungsi untuk mempermudah pengunjung melakukan riset robot atau menciptakan robot yang diinginkan.

Keempat, Trial room untuk unjuk kebolehan hasil karya ciptaan pengunjung dan dilengkapi dengan 5 arena yaitu arena robot soccer, lane follower, sumobot, micro mouse dan fire fighting.

Kelima, Gallery untuk melihat beragam jenis robot buatan Indonesia maupun dunia yang mana saat ini sudah ada 36 jenis robot. Kebanyakan dari Robot kolekasi gallery ini didatangkan dari Korea, Jepang, Perancis, Canada dan lainnya.

Keenam, E-learning Center untuk tempat pengunjung melakukan studi melalui berbagai literature tentang robot.

Ketujuh, Robot Shop Room yang diperuntukkan bagi pengunjung yang ingin membeli robot yang sudah jadi termasuk robot impor dengan harga antara 1 juta sampai 170 juta.

Kedelapan, Movie Room untuk tontonan film dan informasi mengenai robotika dan film animasi robot yang merupakan hasil karya pertama anak bangsa. Ruangan ini berkapasitas 46 orang.

Kesembilan, Cafeteria untuk tempat beristirahat dan di lengkapi fasilitas hot spot akses super cepat.

Mahal nggak sih tiketnya?

Tiket masuk Rumah Robot adalah Rp 150.000 per kunjungan, atau dengan menjadi menjadi member, cukup berhemat dengan membayar Rp 5.000.000 per tahun dan lebih leluasa menggunakannya dimana kalian bisa puas mengikuti dari proses awal pembuatan sampai selesai.

Rumah robot Robotic Explorer di buka dalam 2 shift, pertama dari pukul 08.30-12.30, dan shift kedua dibuka pukul 13.00-17.00. Direktur Rumah Robot, Jully Tjindrawan mengatakan, “harapan saya seluruh lapisan dari yang paling bawah hingga yang paling atas di Indonesia bisa menangkap semangat dan momen bahwa robot bukanlah suatu tren tetapi era masa depan abad 21. Saya berdoa agar dari anak didik kami akan mengharumkan nama bangsa Indonesia.”

So, buat kalian yang ingin benar-benar membuat robot nggak cukup sekali datang, perlu banyak waktu untuk prosesnya. Nah penasaran dengan dunia robot? Datang ke World Robotic Explorer.
Penulis : ( Adie Handoyo )


FOTO-FOTO :





Minggu, 10 Oktober 2010

ADIE